Connect with us

Ekonomi

Jokowi: Lebih dari 50 persen perputaran uang ada di Jawa, 17.000 pulau lain dapat apa?

Rizka Wulandari

Published

on

FOTO: Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia agar tidak terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hal ini disampaikan Jokowi pada acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar, Jumat (17/3/2023).

Jokowi menyampaikan bahwa 58 persen Produk Domestik Bruto (PDB) atau perputaran uang se-Indonesia berada di Pulau Jawa. Sedangkan Indonesia memiliki setidaknya 17.000 pulau. Selain itu, 56 persen dari 280 juta penduduk Indonesia atau sekitar 150 juta orang juga tinggal di Pulau Jawa.

“Oleh sebab itu perlu ada pemerataan, bukan Jawa-sentris tapi Indonesia-sentris,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Untuk mewujudkan pemerataan tersebut, pemerintah telah melakukan banyak pembangunan infrastruktur di luar Jawa. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara yang sedang dibangun di Provinsi Kalimantan Timur. Gagasan ini telah dilontarkan sejak zaman Presiden Sukarno, tetapi baru kini telah direalisasikan.

“Sekarang kita eksekusi dan sudah dimulai, insya Allah mungkin bisa dalam 10 tahun, bisa 15 tahun akan selesai dan ibu kota kita di Nusantara,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintah akan membangun rumah sakit sekelas Mount Elizabeth di IKN. Dengan adanya pembangunan tersebut, pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia akan semakin terwujud.

Dengan adanya pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia, maka semua wilayah di Indonesia akan merasakan keadilan dan kesejahteraan yang sama. Hal ini akan menciptakan keseimbangan dan keserasian antar wilayah di Indonesia. Pemerintah pun berharap bahwa dengan adanya pemerataan tersebut, Indonesia akan semakin maju dan berkembang.

Simak berita terbaru lainnya di sini.

Ekonomi

Masyarakat Dituntut Berbelanja Secara Bijak Selama Ramadhan

Rizka Wulandari

Published

on

FOTO: Ilustrasi berbelanja di pasar dari Unsplash

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Muhammad Nur, mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak saat Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023. Belanja secara bijak akan membantu menjaga stabilitas ketersediaan dan harga bahan pokok.

Kampanye Cinta, Bangga, Paham (CBP) rupiah edisi Ramadhan ini bertujuan agar masyarakat bijak berbelanja dalam memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan maupun dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri. Bijak berbelanja artinya berbelanja sesuai kebutuhan tanpa berlebihan yang menyebabkan kelangkaan barang dan menaikkan harga atau inflasi.

Beberapa komoditas bahan pokok yang penting untuk mendapat perhatian Bank Indonesia dan TPID antara lain cabai, minyak goreng, beras, dan beberapa komoditi lainnya.
BI Riau memprediksi kebutuhan uang di Riau selama Ramadhan dan Idul Fitri 1444 akan meningkat menjadi Rp 5,6 triliun, naik dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar Rp 5,4 triliun. Sedangkan secara nasional kebutuhan uang diperkirakan meningkat menjadi Rp 195 triliun, naik 8,22 persen dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar Rp 180 triliun.

Faktor-faktor yang menyebabkan kebutuhan uang kartal lebih tinggi diperkirakan yaitu angka asumsi makro dan tren realisasi secara historis. Hal ini seiring dengan ekonomi masyarakat yang meningkat setelah pencabutan status PPKM oleh pemerintah.

Daripada menunggu harga naik, masyarakat dapat menghemat dan mempersiapkan kebutuhan bulanan terlebih dahulu. Hal ini akan membantu masyarakat untuk mengurangi beban pengeluaran saat membeli kebutuhan rumah tangga. Selain itu, masyarakat juga dapat memilih produk-produk lokal yang dipercaya lebih aman dan murah.

Meskipun demikian, kami mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan bijak dalam berbelanja saat Ramadhan dan Idul Fitri. Belanja secara bijak akan membantu menjaga stabilitas harga bahan pokok dan menekan laju inflasi. Jadi berbelanjalah sesuai kebutuhan saja.

Baca juga: Pemprov DKI Bolehkan Hiburan Malam Buka Selama Ramadhan, Namun…

Lanjut membaca

Ekonomi

AEM Retreat Ke-29, Indonesia Berhasil Mendorong Pengesahan Tujuan Ekonomi 7 Prioritas dan 48 Prioritas Tahunan 2023

Rizka Wulandari

Published

on

PHOTO: AEM Retreat ke 29

Pemerintah Indonesia kembali menjalankan kepemimpinan internasionalnya dengan menjadi Kepala Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk periode 1 Januari hingga 31 Desember 2023. Terbaru, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat ke-29 di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (22/3/2023).

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan bahwa AEM Retreat ke-29 adalah pertemuan pertama di tingkat Menteri Ekonomi ASEAN pada Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023. Pada pertemuan tersebut, Indonesia berhasil menggerakkan para Menteri Ekonomi ASEAN untuk mengesahkan tujuh Capaian Prioritas Ekonomi dalam lingkup AEM yang konkret.

Ketujuh Capaian Prioritas Ekonomi tersebut adalah Kerangka Kerja Fasilitasi Jasa di ASEAN; Penandatanganan Protokol Perubahan ke-2 Persetujuan Pendirian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru; Pembentukan Unit Pendukung Persetujuan Kementerian Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) di Sekretariat ASEAN, Jakarta; dan Pembangunan Industri ASEAN Berbasis Proyek.

Selain itu, juga ada Implementasi Penuh Surat Keterangan Asal Form D Electronic melalui ASEAN Single Window; Pernyataan Para Pemimpin ASEAN untuk Mengembangkan Kerangka Kerja Persetujuan Ekonomi Digital ASEAN (DEFA); dan Peta Jalan Harmonisasi Standar ASEAN untuk Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Di luar prioritas ekonomi, para menteri juga membahas isu-isu penting lainnya, seperti perkembangan terkini kajian DEFA; Upgrading Persetujuan Perdagangan Barang di ASEAN (ATIGA); Prioritas FTA tahun 2023 yang meliputi Upgrading ATIGA, Upgrading Perdagangan Bebas ASEAN dan China (ASEAN-China FTA), dan Implementasi RCEP; serta Peta Jalan keanggotaan Timor Leste di ASEAN. Pertemuan ini juga menjadi pertemuan pertama yang melibatkan Timor Leste di Level Menteri Ekonomi ASEAN sebagai negara anggota ke-11 ASEAN yang dihadiri oleh Menteri Pariwisata, Perdagangan dan Perindustrian Timor Leste Jose Lucas do Carmo da Silva.

Selain itu, para menteri juga melakukan sesi konsultasi dengan ASEAN–Business Advisory Council (Asean–BAC). Konsultasi ini berfokus pada lima isu terkait transformasi digital; pembangunan berkelanjutan; ketahanan kesehatan; ketahanan pangan; serta fasilitasi perdagangan dan investasi. Tujuan pertemuan ASEAN–BAC adalah untuk mendorong peningkatan perdagangan di ASEAN dan memperkuat kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha.

Pertemuan AEM Retreat ke-29 ini menunjukkan bahwa Indonesia berhasil menjalankan kepemimpinan internasionalnya dalam menggerakkan para Menteri Ekonomi ASEAN untuk mengesahkan tujuh Capaian Prioritas Ekonomi dan 48 Prioritas Tahunan 2023. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi momentum penting untuk melakukan sesi konsultasi dengan ASEAN–BAC untuk meningkatkan perdagangan di ASEAN dan menjalin kerja sama yang lebih erat antara pemerintah dan pelaku usaha.

Lanjut membaca

Ekonomi

Menjelang Ramadhan, Pertamina Pastikan Ketersediaan dan Distribusi Energi di Jawa Tengah dan DIY

Rizka Wulandari

Published

on

FOTO: Pertamina

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) terus berupaya meningkatkan koordinasi baik internal maupun eksternal demi menjamin kelancaran distribusi dan stok Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquified Petroleum Gas (LPG) dan Avtur dalam menyambut bulan Ramadhan di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Marthia Mulia Asri, Pjs Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBT menyatakan bahwa upaya tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diprediksi akan mengalami peningkatan. Pertamina memprediksi bahwa penyaluran LPG akan meningkat hingga 4,1 persen dari rata- rata penyaluran normal seiring meningkatnya konsumsi LPG untuk kebutuhan memasak selama bulan Ramadhan.

Saat ini, rata- rata harian penyaluran LPG di wilayah Jawa Tengah dan DIY mencapai 4.546 Metric Ton (MT) per hari. Sementara rata- rata penyaluran harian untuk BBM Gasoline mencapai 12.733 KL per hari dan BBM Gasoil 6.614 KL per hari. Untuk itu, Pertamina menjamin sarana dan fasilitas Fuel Terminal dan Depot LPG dapat beroperasi dengan normal dan optimal demi mengantisipasi peningkatan konsumsi berbagai komoditas energi dalam menyambut Ramadhan.

Begitu pula dengan sarana dan fasilitas Depot Pengisian Peswat Udara (DPPU) yang harus beroperasi secara optimal untuk menjamin stok dan distribusi Avtur kebutuhan layanan transportasi udara. Prediksi konsumsi avtur pada libur Nyepi dan cuti bersama di tanggal 22 dan 23 Maret 2022 diprediksi akan naik 10,5 persen dari rata rata normal harian sebesar 243,2 KL per hari.

Dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah (2023) nanti, Pertamina akan menyiagakan satuan tugas (satgas) mulai 10 April hingga 2 Mei 2023 guna memastikan kehandalan pelayanan distribusi dan pasokan. Pasokan BBM dan LPG ke masyarakat di Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dipasok melalui tujuh Fuel Terminal, yakni Integrated Fuel Terminal Semarang Group, Fuel Terminal Boyolali, Fuel Terminal Lomanis, Fuel Terminal Maos, Fuel Terminal Tegal, Integrated Terminal Cilacap dan Fuel Terminal Rewulu. Sedangkan pasokan Avtur di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dipasok melalui 5 (lima) Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yaitu DPPU Ahmad Yani, DPPU Adi Soemarmo, DPPU Adi Sucipto, DPPU YIA dan DPPU Tunggul Wulung.

Pertamina Patra Niaga Regional JBT memastikan bahwa stok dan penyaluran BBM, LPG dan Avtur di wilayah Jawa Tengah dan DIY saat ini dalam kondisi aman. Dengan demikian, Pertamina berharap masyarakat dapat merasakan manfaat dari upaya- upaya tersebut dan diharapkan dapat memudahkan dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Satgas Pangan Polri Umumkan Kenaikan Harga Dasar Beras dan Gabah untuk Meningkatkan Pendapatan Petani.

Lanjut membaca

TREN