Jika Tetap Bergabung di Partai Gerindra, Sandiaga Akan Selalu Berada di Bawah Bayang-bayang Prabowo, Tidak Mungkin Menjadi Capres

Seorang pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan bahwa Sandiaga Uno akan selalu berada di bawah bayang-bayang Prabowo Subianto jika tetap berada di Partai Gerindra. Menurut Adi, meskipun Sandi memiliki jabatan tinggi di partai tersebut, namun popularitasnya masih belum bisa mengalahkan Prabowo, yang merupakan ketua umum partai. Hal ini bisa menjadi kendala bagi Sandi jika ingin maju sebagai calon presiden atau wakil presiden pada Pemilu 2024.
Diketahui bahwa internal Partai Gerindra berulang kali menyatakan akan mengusung Prabowo sebagai calon presiden (capres) pada pemilu mendatang. Prabowo sendiri pun sudah mengumumkan kesediaannya untuk kembali mencalonkan diri sebagai calon kepala negara. Dengan demikian, jika Sandiaga ingin maju sebagai capres atau calon wakil presiden (cawapres), maka satu-satunya cara adalah dengan keluar dari Partai Gerindra.
Adi Prayitno juga menilai bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bisa menjadi pilihan terbaik bagi Sandi jika ingin mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres. Alasannya adalah karena partai tersebut tidak memiliki figur yang menonjol, dan jika bergabung, Sandi akan memiliki peluang lebih besar untuk diusung sebagai capres atau cawapres. Selain itu, PPP juga merupakan partai politik Islam yang menarik perhatian banyak partai politik nasionalis.
Saat ini, PPP sudah bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Meskipun kedua partai tersebut sudah bekerja sama untuk mengusung pasangan capres-cawapres, namun hingga saat ini masih belum ada nama yang diusung sebagai calon RI-1 dan RI-2. Kabar bahwa Sandiaga akan bergabung dengan PPP semakin menguat setelah isu kepindahannya dari Partai Gerindra ini mencuat dalam beberapa bulan terakhir.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, telah mengkonfirmasi bahwa Sandiaga sudah pamit kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Namun, Prabowo meminta Sandi untuk mempertimbangkan matang-matang keputusan tersebut. Sandiaga sendiri hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi mengenai kepindahannya dari Partai Gerindra.
Pilihan Sandiaga Uno untuk pindah ke Partai PPP dinilai sangat rasional. PPP diduga akan sangat mendukung langkah Sandiaga dalam mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres pada Pemilu 2024. Melihat potensi dan keuntungan yang menggiurkan, bukanlah hal yang aneh jika Sandiaga akhirnya memutuskan untuk pindah partai.
Dalam situasi ini, Sandiaga dianggap dapat menjadi figur sentral di Partai PPP yang akan membantu partai tersebut berkembang secara signifikan. Sandi juga akan memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan tokoh-tokoh besar lainnya di PPP. Selain itu, dengan bergabung ke Partai PPP, Sandiaga akan memiliki kesempatan lebih besar untuk diusung sebagai capres atau cawapres pada Pemilu 2024.
Meskipun Partai PPP secara elektabilitas masih di bawah Partai Gerindra, namun keberhasilan Sandi dalam bersaing di Pemilu 2024 akan menjadi penentu apakah keputusannya untuk pindah partai adalah langkah yang benar. Terlepas dari hasil akhirnya, langkah Sandi dalam mencari partai baru sejatinya akan memberikan peluang lebih besar baginya untuk maju sebagai capres atau cawapres pada Pemilu 2024.
Baca juga: Isu Kecurangan Pemilu Muncul Kembali, DKPP Selidiki Kasus di Nias Selatan.