Olahraga

Inovasi IBL: Pemain Asing Diperbanyak, Home and Away, Salary Cap, dan Tanpa Draft

Liga Bola Basket Indonesia (IBL) akan menghadirkan sejumlah inovasi pada musim depan. Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, mengatakan bahwa inovasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas liga, klub, dan industri olahraga basket di Indonesia.

Pertama, IBL berencana akan memperpanjang jadwal musim pertandingan. Musim depan, IBL akan dimulai sejak bulan Januari hingga September 2024 atau Maret hingga September 2024. Penjadwalan ini masih bergantung pada aturan pemerintah, terutama mengingat tahun depan akan ada Pemilu.

Selanjutnya, terkait dengan pemain asing, IBL akan meningkatkan jumlah pemain asing yang boleh dimiliki oleh klub. Jika pada musim sebelumnya klub hanya boleh memiliki dua pemain asing dan hanya satu yang boleh bermain di lapangan, untuk musim depan, klub berhak memiliki tiga pemain asing, dengan dua di antaranya boleh bermain bersamaan di lapangan. Selain itu, sistem pemilihan pemain asing juga mengalami perubahan. Tahun ini, klub akan diberikan kebebasan untuk mencari pemain asing sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa melalui sistem draft seperti tahun sebelumnya. Tidak ada lagi batasan harga atau gaji pemain asing, sehingga klub bebas menentukan berapa bayaran yang akan diberikan kepada pemain asingnya. Perubahan ini dilakukan karena IBL telah menerapkan salary cap, yang mengatur batasan gaji total untuk pemain klub dalam setahun. Pada tahun lalu, gaji maksimal pemain asing adalah 3.000 dolar AS.

Selain peningkatan jumlah pemain asing, IBL juga akan menambah satu pemain lokal naturalisasi atau pemain berdarah Indonesia. Lokal Naturalisasi adalah pemain yang sudah menjadi warga negara Indonesia melalui proses naturalisasi dan memiliki paspor beberapa tahun serta rekomendasi dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi). Sedangkan heritage adalah pemain dengan keturunan darah Indonesia, baik dari bapak atau ibu, ataupun kakek atau nenek, meskipun tidak memiliki status Warga Negara Indonesia (WNI).

IBL juga memiliki rencana untuk membuka divisi junior di musim depan. Divisi ini akan diperuntukkan bagi pemain-pemain muda yang berbakat dan berpotensi di bidang bola basket. Dengan adanya divisi junior, para pemain muda akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakatnya dan mendapatkan pengalaman bermain di liga profesional.

Junas menyatakan bahwa inovasi-inovasi ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas kompetisi IBL dan membantu para pemain Indonesia untuk menjadi lebih baik lagi. IBL juga berharap inovasi-inovasi ini dapat menciptakan industri olahraga basket yang lebih maju di Indonesia.

Adanya penambahan jumlah pemain asing dan pemain lokal naturalisasi serta pembukaan divisi junior merupakan upaya IBL dalam menghadirkan variasi dan kompetisi yang lebih menarik bagi para penggemar bola basket di Indonesia. Melalui inovasi-inovasi ini, IBL berharap agar semakin banyak pemain Indonesia yang terlatih dan berkualitas serta mampu bersaing di tingkat internasional.

Rizka Wulandari

Rizka Wulandari sudah terjun di dunia media selama tiga tahun terakhir. Sejak lulus kuliah, ia sudah bekerja untuk beberapa publikasi independen di Jakarta dan menulis berbagai artikel dengan tema yang beragam.