Berita

Imbau Warga Hormati Ramadhan, Jangan Nyalakan Petasan

Masyarakat di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diminta untuk tidak menyalakan petasan atau mercon selama bulan Ramadhan 144 Hijriah. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bantul AKBP Ihsan dalam keterangan pers di Bantul, Rabu (29/3/2023).

Imbauan tersebut ditujukan untuk menghormati bulan Ramadhan dan menjaga situasi kondisi tetap tertib dan tenteram. Hal ini juga sebagai antisipasi berbagai kejadian ledakan bubuk mercon alias bahan petasan di Dusun Junjungan, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Ahad (26/3/2023). Kebakaran tersebut menyebabkan satu korban meninggal dunia, dua orang mengalami luka-luka, dan tiga orang sesak napas. Selain itu, ada sekitar 11 rumah yang mengalami kerusakan.

Kapolres menekankan bahwa ancaman penggunaan bahan peledak tergolong berat, sesuai dengan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Berdasarkan undang-undang tersebut, barang siapa dengan sengaja memasukkan ke Indonesia, yang menggunakan, membawa, menyimpan, dan yang membuat terkait dengan bahan peledak, ancamannya hukuman mati, seumur hidup, dan maksimal 20 tahun.

Untuk mencegah warga bermain petasan, Polres Bantul telah melaksanakan patroli setelah waktu subuh di beberapa lokasi yang rawan untuk pesta petasan, seperti Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Hasilnya, telah banyak petasan yang diamankan oleh petugas Polres Bantul. Upaya pencegahan ini akan terus digiatkan hingga jelang Lebaran.

Masyarakat diimbau untuk tidak bermain petasan karena berbahaya dan ancamannya berat. Karena itu, masyarakat disarankan untuk menghormati bulan Ramadhan dengan cara yang berbeda. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat diminta untuk segera melaporkannya kepada petugas kepolisian. Dengan demikian, diharapkan situasi di Kabupaten Bantul dapat tetap tertib dan tenteram.

Baca juga: Bungkus Petasan Diduga Berasal dari Lembar Alquran Ditemukan di Aceh Barat.

Rizka Wulandari

Rizka Wulandari sudah terjun di dunia media selama tiga tahun terakhir. Sejak lulus kuliah, ia sudah bekerja untuk beberapa publikasi independen di Jakarta dan menulis berbagai artikel dengan tema yang beragam.