OlahragaSepak Bola

Hampir Bergabung dengan MU, Lewandowski Mengungkapkan Kepusingan saat Berurusan dengan Aksen Skotlandia Sir Alex

Striker Barcelona, Robert Lewandowski, baru-baru ini mengungkapkan kisah bagaimana ia hampir bergabung dengan Manchester United setelah menerima telepon dari manajer legendaris United, Sir Alex Ferguson, 12 tahun lalu. Saat itu, Lewandowski masih menjadi bagian dari tim Borussia Dortmund dan menjadi incaran utama Manchester United.

Lewandowski mengisahkan momen yang sangat penting dalam hidupnya ketika mengungkapkan peristiwa tersebut dalam wawancara eksklusif dengan Sport Bild. Ia mengaku masih ingat betul momen ketika ia menerima panggilan tersebut.

“Pada saat itu kami menjalani pertandingan persahabatan dengan tim Dortmund untuk persiapan musim yang baru, dan permainan itu adalah melawan Bochum. Setelah saya digantikan pada babak pertama, saya melihat ke ponsel saya di ruang ganti dan melihat ada pesan dari Sir Alex Ferguson,” kata Lewandowski.

Dalam kegembiraannya, striker asal Polandia tersebut tidak langsung menjawab panggilan dan pesan dari Ferguson. Lewandowski bercerita bahwa ia perlu tenangkan diri terlebih dahulu sebelum menjawab telepon tersebut.

“Saya sangat penasaran, tetapi pada saat yang sama saya ingin tetap tenang. Bahasa Inggris saya kala itu belum sebagus sekarang, jadi mendengarkan aksen Skotlandia yang sangat kental dari Sir Alex membuat saya harus benar-benar fokus,” ujarnya.

Lewandowski, yang saat itu baru berusia 22 tahun, merasa bahwa panggilan tersebut adalah momen yang sangat istimewa dalam hidupnya. Ia lantas membagikan keinginannya untuk bergabung dengan Manchester United dengan kepala eksekutif Dortmund, Hans-Joachim Watzke, dan pelatih kepala saat itu, Jurgen Klopp.

“Saya mengatakan kepada mereka (Watzke dan Klopp) bahwa saya ingin pergi ke Manchester United. Namun, mereka memberi tahu saya bahwa tidak ada kesempatan untuk berpindah karena mereka sangat membutuhkan jasa saya di tim. Mereka menegaskan bahwa saya harus tetap bersama Dortmund,” jelas Lewandowski.

Akhirnya, Lewandowski tetap berada di Borussia Dortmund dan berhasil mencetak banyak gol untuk tim Jerman tersebut, sebelum akhirnya hijrah ke Bayern Munchen pada tahun 2014. Di Bayern, ia terus menunjukkan bakatnya sebagai penyerang handal dan berhasil membantu tim memenangkan banyak gelar, baik domestik maupun internasional.

Pada tahun 2021, Lewandowski kembali membuat kejutan dengan menandatangani kontrak bersama Barcelona. Keputusannya tersebut dianggap cukup mengejutkan mengingat situasi keuangan Barcelona yang sedang buruk. Namun, hingga saat ini, Lewandowski tetap menjadi andalan tim Catalan tersebut dan sukses bersinar di La Liga serta kompetisi Eropa.

Melalui perjalanan karirnya tersebut, Lewandowski membuktikan bahwa ia adalah salah satu striker terbaik di dunia saat ini. Walaupun tidak bergabung dengan Manchester United, pencapaian-pencapaian yang diraih oleh Lewandowski bersama Dortmund, Bayern Munchen, dan Barcelona sepertinya sudah cukup membuktikan kemampuannya sebagai pemain sepak bola kelas dunia.

Kisah perjalanan karir Lewandowski ini tentu menjadi inspirasi bagi para pemain muda yang sedang meniti karir di dunia sepak bola. Lewandowski berhasil membuktikan bahwa kegagalan dalam meraih mimpinya untuk bergabung dengan Manchester United tidak menghalanginya untuk menjadi bintang sepak bola yang mampu mencetak rekor dan memperoleh penghargaan bergengsi.

Baca juga: Sanksi FIFA untuk Sang Bos: Tidak Boleh Beraktivitas di Sepak Bola, Berikut Tanggapan Persikabo 1973.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.