Politik

Golkar Berikan Isyarat Mendekati Gerindra, Menjadikan Indonesia Raya Bangkit dan Berkarya

Partai Golkar tampaknya memberikan sinyal untuk merapat ke Partai Gerindra yang saat ini telah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Partai Golkar, Tantowi Yahya, ketika ditanya mengenai kemungkinan arah partai setelah PAN dan PPP memberikan sinyal untuk merapat ke PDI-P pasca penetapan capres Ganjar Pranowo.

Menurut Tantowi, pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Aburizal Bakrie dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto beberapa hari yang lalu menjadi indikasi arah politik partainya ke depan. Tantowi menegaskan bahwa Partai Golkar dan Gerindra memiliki platform perjuangan yang sama, yaitu Indonesia Raya yang Berkarya.

Tantowi juga ditanya mengenai kemungkinan Partai Golkar bergabung dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang dibentuk oleh Gerindra dan PKB. Menanggapi hal tersebut, Tantowi menyebut bahwa pihak-pihak terkait perlu menunggu keputusan resmi Partai Golkar dalam menghadapi Pemilu 2024.

Namun, Tantowi kemudian mengganti nama koalisi yang mungkin terbentuk setelah rumor mengenai bergabungnya Golkar ke koalisi Gerindra-PKB dengan menyebut “Indonesia Raya Bangkit dan Berkarya”.

Ditanya mengenai apakah sinyal merapatnya Golkar ke Gerindra merupakan tanda pembubaran Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Tantowi tidak dapat memastikan hal tersebut. Menurutnya, dinamika politik ke depan akan menunjukkan arah yang lebih jelas.

Dinamika politik memang semakin intensif pasca penetapan Ganjar Pranowo sebagai capres PDI-P. Setelah pengumuman tersebut, beberapa partai politik dan koalisi menggelar agenda penting seperti KIB yang akan digelar pada Kamis (27/4/2023) besok, sementara itu PPP telah menggelar pertemuan sejak Senin hingga hari ini di Yogyakarta.

PPP akan memutuskan arah politik terkait dukungan capres dan calon wakil presiden (cawapres) hari ini. Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, mengungkapkan bahwa nama-nama capres dan cawapres telah dibahas pada rapat Majelis Pertimbangan PPP pada hari Selasa kemarin.

Sementara itu, Partai Golkar tetap berpegang teguh pada dukungan terhadap Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai capres untuk pemilihan presiden 2024. Menyikapi penetapan Ganjar Pranowo sebagai capres PDI-P, Golkar kembali menegaskan sikapnya untuk mengusung Airlangga sebagai capres.

Sebelumnya, survei yang dilakukan oleh SMRC menunjukkan perubahan dukungan pemilih kepada partai politik dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan survei tersebut, dukungan pemilih kritis terhadap PDI-P mengalami penurunan, sedangkan Partai Golkar mengalami peningkatan.

Dalam konteks politik terkini, dinamika antar partai politik memang terus berubah seiring dengan perkembangan isu dan keputusan yang diambil oleh masing-masing partai. Sinyal merapatnya Golkar ke Gerindra menandakan adanya perubahan strategi dalam rangka menghadapi Pemilu 2024, namun demikian, kepastian mengenai koalisi yang akan terbentuk perlu didasarkan pada keputusan resmi dari partai-partai yang terlibat.

Kendati demikian, perkembangan politik ini menunjukkan bahwa partai-partai politik di Indonesia terus bergerak dinamis, mengubah strategi dan koalisi dalam rangka mencapai tujuan politik mereka. Hal tersebut akan terus menjadi perhatian publik mengingat pentingnya pilihan politik bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

Baca berita terbaru lainnya di sini.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.