Gobel Menyatakan Perusahaan Harus Menghormati Kemanusiaan Pekerja dalam Memperingati Hari Buruh

Perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day tahun 2023 menjadi momen perlambang bagi Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR RI yang juga pemilik PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI), untuk menyuarakan prinsip “Memanusiakan Manusia (pekerja)” dalam membangun usaha. Rachmat Gobel menyatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya menerapkan prinsip ini, bukan sekadar “Mempekerjakan Manusia.”
Menurut Rachmat Gobel, sebagai pemimpin perusahaan, membangun industri sama dengan membangun ekosistem. Dalam ekosistem tersebut, pencapaian perusahaan bukan hanya produk barang, tetapi pola hidup bersama antara pekerja, manajemen, pemilik, pemerintah, dan masyarakat sebagai pengguna akhir. Oleh karena itu, Gobel menganggap bahwa seluruh bagian dari PT PMI merupakan keluarga besar, yang harus memerhatikan karyawan dengan memenuhi semua kebutuhan mereka, baik fisik maupun batin.
Perayaan May Day 2023 di PT PMI dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia M Arsjad Rasjid, dan Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Yorrys Raweyai. Acara tersebut diisi dengan saling berbagi maaf dan kebahagiaan, serta menyampaikan prinsip-prinsip yang dikedepankan oleh PT PMI dalam menjalankan perusahaannya.
Salah satu prinsip yang diungkapkan Gobel adalah tidak mengurangi gaji karyawan atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) saat masa puncak krisis akibat pandemi Covid-19. PT PMI juga menerapkan fasilitasi mother care dan children care, sehingga karyawan yang sedang hamil atau menyusui bisa leluasa menggunakan fasilitas yang disediakan. Selain itu, perusahaan juga menyediakan fasilitas penitipan bayi dan taman kanak-kanak (TK).
Gobel juga menekankan bahwa perusahaannya menerapkan nilai-nilai Pancasila yang dijabarkan dalam tujuh prinsip perusahaan. Melalui tujuh prinsip tersebut, sang ayah sebagai pendiri perusahaan menanamkan semangat nasionalisme, cinta Tanah Air, serta idealisme untuk berbakti kepada negara. Berbakti pada negara tersebut dilakukan melalui industri serta semangat kekeluargaan, kemanusiaan, dan kegotongroyongan.
Tujuh prinsip yang diterapkan oleh PT PMI adalah: (1) utamakan berbakti kepada negara melalui industri, (2) utamakan berlaku jujur dan adil, (3) utamakan kerja sama dan keselarasan, (4) utamakan berjuang untuk perbaikan, (5) utamakan ramah tamah dan ksatria, (6) utamakan menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman, (7) utamakan bersyukur dan berterima kasih.
Gobel menyebutkan bahwa peringatan May Day di PT PMI selalu berlangsung tertib dan damai, sehingga alasan pemerintah memilih tempat itu dianggap sesuai. Selain itu, Gobel menilai bahwa bangsa tidak akan maju jika urusan negara dan bangsa hanya dibebankan di pundak sedikit orang, serta jika mayoritas rakyatnya lembek dan abai.
Menyimpan nilai-nilai Pancasila dalam menjalankan perusahaan, Gobel mengenang bagaimana sang ayah membangun industri elektronika pada 1954 yang terinspirasi oleh pidato-pidato Bung Karno. Dari motivasi tersebut, sang ayah melahirkan radio transistor nasional pertama merk Tjawang agar pidato Bung Karno bisa didengar masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air.
Melalui konsep tujuh prinsip tersebut, Gobel menuturkan bahwa perusahaannya berhasil membangun pola hubungan pekerja, perusahaan, dan pemerintah pada pertengahan 1970-an yang kemudian diadopsi oleh Menteri Ketenagakerjaan saat itu menjadi pola hubungan industrial Pancasila. Gobel menegaskan bahwa semua nilai-nilai ini harus menjadi budaya kerja di perusahaan dan menjadi bagian dari kepribadian semua pihak.
Baca berita terbaru lainnya di sini.