Firli Bahuri Bertemu Kapolri di Tengah Kontroversi Pemecatan Endar Priantoro dan Isu Kebocoran Investigasi

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri baru-baru ini mengunjungi rumah jabatan Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pertemuan ini terjadi di tengah adanya kontroversi tentang pemberhentian Brigjen Endar Priantoro dan isu kebocoran informasi penyelidikan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pertemuan antara Firli dan Listyo Sigit tersebut berlangsung selama satu jam, mulai pukul 16.30 hingga 17.30 WIB. Dalam foto pertemuan tersebut, Firli Bahuri tampak berjabat tangan bersama Listyo Sigit di depan lukisan harimau. Keduanya menatap ke arah kamera. Firli menyampaikan bahwa KPK dan Polri memiliki tujuan yang sama dan saling membantu dalam memberantas korupsi. Ia menambahkan bahwa Polri telah memberikan bantuan dan andil pada setiap kegiatan KPK.
Menurut Firli, sinergi antara KPK dan Polri tidak hanya diwujudkan dalam kerja-kerja penindakan kasus-kasus korupsi. Kedua lembaga ini juga berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat terkait wawasan antikorupsi. Firli mengklaim bahwa KPK dan Polri mempunyai semangat yang sama dalam memberantas korupsi. Ia mengatakan, “Kami dan Kapolri beserta seluruh anggota Polri dan Insan KPK memiliki semangat yang sama untuk mewujudkan indonesia bebas dan bersih dari korupsi.”
Sebelum pertemuan ini, hubungan antara KPK dan Polri sempat memanas seiring dengan pencopotan Brigjen Endar Priantoro dari jabatan Direktur Penyelidikan oleh Firli Bahuri dan koleganya. Pencopotan ini terjadi meskipun Kapolri telah mengirim surat perpanjangan masa penugasan Endar di KPK. Adapun Endar diberhentikan melalui surat keputusan yang diterbitkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK, Cahya H. Harefa.
Kedua lembaga kemudian saling beradu klaim bahwa mereka telah mengikuti prosedur yang benar dan menilai bahwa KPK akan melemah jika dua jenderal polisi aktif seperti Endar dan Irjen Karyoto ditarik dari KPK secara bersamaan. Di sisi lain, Firli juga dihadapkan pada laporan dugaan pelanggaran etik dan pidana. Ia disebut-sebut terlibat dalam kebocoran informasi penyelidikan dugaan korupsi yang terkait dengan survei tata kelola ekspor pertambangan dan survei perizinan pertambangan di Kementerian ESDM.
Informasi penyelidikan ini ditemukan secara tak sengaja oleh tim penyidik yang sedang menggeledah kantor Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM, M Idris Froyoto Sihite. Idris mengaku bahwa keterangan dokumen tersebut didapatkan dari Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dan berasal dari Firli Bahuri.
Brigjen Endar Priantoro dan sejumlah pihak lainnya kemudian melaporkan dugaan kebocoran ini kepada Dewan Pengawas KPK. Sementara itu, beberapa pihak juga melaporkan dugaan kebocoran informasi ini kepada polisi.
Polemik ini menggambarkan bagaimana hubungan antara KPK dan Polri menjadi semakin kompleks dan terkait dengan sejumlah isu kontroversial yang mempengaruhi kinerja dari kedua lembaga tersebut. Pertemuan antara Firli Bahuri dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diharapkan dapat memperbaiki hubungan kerja antara KPK dan Polri dalam upaya bersama memberantas korupsi dan membangun Indonesia yang bebas dari tindakan-tindakan yang merugikan negara ini.
Baca berita terbaru lainnya di sini.