Kriminal

Empat Anggota KNPB Jadi DPO Pembunuhan Aktivis Perempuan Papua

Empat anggota komite nasional Papua Barat (KNPB) diduga sebagai pelaku pembunuhan aktivis perempuan Michelle Kurisi Ndoga, dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Mereka adalah KW, JW, DW, dan K. Tiga anggota KNPB yang ditangkap sebelumnya yaitu PM, AW, dan RK alias RM, dengan RK alias RM yang melakukan eksekusi. Penangkapan bermula dari penangkapan PM di Wamena dan kemudian pengembangan untuk menangkap para pelaku lainnya.

Kasatgas Damai Cartenz, Kombes Faizal Rahmadani, mengungkapkan bahwa tiga pelaku lainnya akan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, serta Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian orang lain. Ancaman hukuman maksimal untuk kasus ini adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Faizal juga menjelaskan bahwa hasil visum dan autopsi menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda korban ditembak, tetapi ia dibunuh dengan benda tajam. Michelle Kurisi Ndoga dibunuh pada tanggal 28 Agustus di Distrik Koloak Atas, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Ia ditikam dengan pisau dan dipukul pada kepalanya menggunakan kayu. Aksi pembunuhan ini direkam oleh pelaku dan disebarkan melalui media sosial, sehingga video pembunuhan itu menjadi viral.

Video yang diunggah tersebut menunjukkan korban yang pertama kali diinterogasi oleh pelaku, dan kemudian terlihat tengah meregang nyawa di semak-semak dengan darah mengucur dari dada. Kekejaman dan kekejamannya membuat kasus ini semakin tragis, apalagi dengan adanya rekaman video yang menyebar dengan cepat melalui media sosial.

Kasus pembunuhan Michelle Kurisi Ndoga menambah daftar panjang kasus kekerasan di Papua. Organisasi hak asasi manusia dan aktivis Papua telah lama mengutuk dan memprotes kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut. Mereka mendesak agar pemerintah melakukan investigasi yang tuntas dan adil terhadap semua kasus pelanggaran HAM di Papua.

Pemerintah juga diminta untuk memastikan keamanan dan perlindungan hak asasi manusia di Papua. Upaya rekonsiliasi dan dialog antara pemerintah pusat dan tokoh-tokoh Papua juga diperlukan untuk memecahkan masalah konflik yang sudah berlangsung lama di Papua.

Selain itu, pemerintah perlu memberikan pendidikan dan kesempatan kerja yang lebih baik bagi masyarakat Papua, sehingga mereka tidak terlibat dalam kegiatan kekerasan atau gerakan separatis. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan dan kekerasan di Papua serta membangun masyarakat yang lebih damai dan adil.

Dalam menangani kasus seperti pembunuhan Michelle Kurisi Ndoga, penegakan hukum yang tegas dan adil sangat penting. Para pelaku harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku dan menerima hukuman yang setimpal. Hal ini akan memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya, serta menjadi peringatan bagi siapa pun yang berpikir untuk melakukan tindakan kekerasan di Papua.

Pemerintah dan masyarakat Papua juga harus bekerja sama untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan di masa depan. Pendidikan dan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan dialog yang sehat harus diberikan kepada masyarakat Papua. Hanya dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat Papua, masalah kekerasan di Papua dapat diselesaikan dan perdamaian yang langgeng dapat dicapai.

Rizka Wulandari

Rizka Wulandari sudah terjun di dunia media selama tiga tahun terakhir. Sejak lulus kuliah, ia sudah bekerja untuk beberapa publikasi independen di Jakarta dan menulis berbagai artikel dengan tema yang beragam.