Politik

Diperkirakan Akui Komunikasi Intens dengan PKB dan Golkar, Siapkan Jalan Lain dari KIB

Partai Golkar tampaknya mengakui kedekatannya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa komunikasi antara kedua partai politik berlangsung dengan intens. Hal ini ditanggapi dengan klaim dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bahwa Golkar semakin dekat dengan Koalisi PKB-Gerindra.

Untuk saat ini, Golkar sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Meskipun demikian, ketiga partai ini belum dapat menemukan konsensus soal penggusuran calon presiden dan calon wakil presiden. Dalam pandangan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Romi, figur calon presiden hanya berpusat pada tiga kandidat, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai bahwa Golkar tengah mempersiapkan opsi koalisi lain selain KIB. Menurutnya, KIB memang saat ini kekurangan figur yang layak untuk diusung sebagai calon presiden. Ari menyatakan bahwa hanya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang laku dipasarkan, itu pun sebagai calon wakil presiden.

Ari menganggap bahwa hingga kini, Airlangga Hartarto belum laku dipasarkan sebagai calon presiden. Namun, ia merasa bahwa Golkar tidak akan buru-buru mengambil langkah untuk membentuk koalisi lain sebelum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memutuskan sikap mereka soal pencalonan.

Ari menyebut bahwa solusi kebuntuan di KIB hanya bisa ditempuh dengan dua cara. Pertama, mengusung calon presiden potensial dengan bergabung dengan koalisi lain. Kedua, memutuskan untuk tidak mengusung Airlangga sebagai calon presiden. Ari menyarankan bahwa jika Golkar ingin menang, mereka harus siap untuk menempatkan Airlangga di bench cadangan.

Dari kondisi sekarang, tampaknya Golkar sedang menyiapkan jalan lain untuk menyelesaikan kebuntuan KIB. Pertama, dengan mencari calon presiden potensial dari luar koalisi. Kedua, memutuskan untuk tidak mengusung Airlangga sebagai calon presiden. Jadi, terserah pada Golkar untuk menentukan langkah selanjutnya.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.