Politik

Dikabarkan Sandiaga Uno Berpotensi Menggagas Koalisi Baru antara PDI-P dan PPP

Ahmad Khoirul Umam, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), berpendapat bahwa Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno, memiliki potensi untuk mendorong terbentuknya koalisi baru yang melibatkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PDI-P. Ia menjelaskan bahwa Sandi memiliki kemungkinan untuk diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres) oleh PPP, sementara PDI-P mungkin memerlukan dukungan dari PPP untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Umam, kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh Sandi adalah dengan memanfaatkan PPP sebagai pengajuan proposal koalisi bersama PDI-P yang membutuhkan dukungan kekuatan politik Islam moderat. Pasalnya, PDI-P saat ini diketahui mencari serta menggandeng dukungan dari partai-partai lain untuk menghadapi Pilpres mendatang.

Sayangnya, Sandi dianggap akan mengalami kesulitan untuk menjadi cawapres jika berada di koalisi besar yang saat ini sedang dijajaki oleh enam partai politik, yakni Partai Golkar, PPP, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Nama-nama calon wakil presiden yang berpotensi diusung di koalisi tersebut, antara lain Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang berpotensi didukung oleh PAN.

Umam berpendapat bahwa jika Sandi tetap berusaha untuk memasuki koalisi besar dengan PPP, maka risikonya sangat besar. Sebagai alternatif, Sandi bisa mencari dukungan dari partai politik lain yang memungkinkan dirinya untuk bersaing dan mendapatkan posisi cawapres dalam koalisi baru yang akan terbentuk. Diketahui bahwa Sandi saat ini sedang mempertimbangkan peluang tersebut.

Salah satu kemungkinan yang sedang dipertimbangkan oleh Sandi adalah beralih ke PPP. Jika hal ini terjadi, Sandi akan memastikan lebih dulu ketersediaan slot cawapres dan kemungkinan membentuk koalisi baru yang dapat menghadapi Pilpres 2024. Namun, langkah ini tentunya membutuhkan keputusan politik yang matang dan diambil dengan cermat agar tidak menimbulkan kegaduhan politik.

Sementara itu, PDI-P terus mengupayakan untuk mendorong kader partai guna menjadikan capres dalam kontestasi Pilpres 2024. Melalui koalisi besar yang sedang dijajaki, PDI-P berharap bisa menjaga eksistensi dan menguatkan posisi partai dalam menghadapi Pilpres mendatang. PDI-P sendiri menyikapi secara positif penjajakan pembentukan koalisi besar tersebut.

Di tengah berbagai pertimbangan dan dinamika politik yang ada, Sandi yang merupakan tokoh penting dalam perpolitikan Tanah Air, mengaku belum memberikan keputusan politik terkait isu pergantian partai atau pencalonannya sebagai cawapres. Sandi menyatakan bahwa keputusan akan diumumkan setelah Idul Fitri 2023 mendatang, sehingga publik masih harus bersabar menunggu langkah yang akan diambil oleh Sandi dalam menjawab berbagai spekulasi politik yang ada.

Kendati demikian, keberhasilan Sandi dalam mendorong terbentuknya koalisi baru yang melibatkan PPP dan PDI-P tentunya menjadi harapan, sekaligus tantangan politik yang harus dihadapi dan diupayakan. Keberhasilan membentuk koalisi tersebut, tentunya akan meningkatkan peluang kemenangan partai pendukung dalam Pilpres 2024, serta memberikan dampak positif bagi proses demokrasi Indonesia. Tapi tetap saja, proses dan dinamika politik yang ada sangat dinamis, dan tidak ada yang pasti sampai realisasi keputusan politik dari Sandiaga Uno dan sejumlah partai politik tersebut terjadi.

Baca berita terbaru lainnya di sini.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.