Demokrat sebut Anies-SBY di Pacitan bincang cawapres, ungkap topik pembicaraan

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, mengungkapkan isi pertemuan antara bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berlangsung di Pacitan, Jawa Timur. Menurut Andi, pertemuan tersebut tidak membahas secara spesifik tentang bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies, melainkan hanya membahas strategi-strategi pemenangan Koalisi Perubahan untuk Persatuan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Andi mengatakan bahwa partainya memberikan kebebasan kepada Anies untuk memilih cawapres yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2024. Namun, jika Partai Demokrat diminta mengusulkan, mereka akan menyodorkan nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai calon RI-2. Dengan duet Anies-AHY, Andi yakin peluang memenangkan Pilpres 2024 akan terbuka lebar.
Menurut Andi, cawapres yang akan mendampingi Anies haruslah sosok yang memiliki visi untuk membawa perubahan. Oleh karena itu, meskipun ada beberapa nama yang elektabilitasnya lebih tinggi daripada AHY, Andi meyakini bahwa Ketua Umum Partai Demokrat tersebut dapat sejalan dengan visi perubahan yang diusung oleh Anies.
Meskipun tidak memaksa AHY untuk menjadi cawapres, Andi mengatakan bahwa partainya mendesak Anies untuk segera mengumumkan pendampingnya. Ini karena waktu pemungutan suara Pilpres 2024 semakin dekat, sehingga masa kampanye yang hanya berlangsung 75 hari dianggap sangat singkat. Dengan mengumumkan cawapres jauh-jauh hari, diharapkan kekuatan massa akan segera terkonsolidasi.
Koalisi Perubahan untuk Persatuan sendiri terdiri dari tiga partai, yaitu Demokrat, Nasdem, dan PKS. Kesatuan kekuatan dari ketiga partai ini dianggap penting untuk mendukung Anies dalam Pilpres 2024.
Anies Baswedan sendiri telah dideklarasikan sebagai bakal capres sejak Oktober 2022, namun hingga saat ini ia belum mengumumkan siapa cawapres yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2024. Beberapa nama sempat mencuat di bursa pendamping Anies, dengan Partai Demokrat beberapa kali mengusulkan AHY sebagai calon RI-2.
Pada pertemuan yang berlangsung di Museum SBY-Ani, Pacitan, Jawa Timur, antara Anies, SBY, dan AHY, spekulasi mengenai pengumuman calon wakil presiden Anies semakin menguat. Walaupun demikian, hingga kini belum ada kepastian mengenai nama cawapres untuk Anies.
Beberapa pihak, seperti Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, berpendapat bahwa penurunan elektabilitas Anies sejak Juli 2022 disebabkan oleh belum adanya deklarasi cawapres yang akan mendampinginya. Namun, Nasdem dan PKS yang merupakan partai koalisi dengan Demokrat memiliki pandangan yang berbeda.
Ketua DPP Partai Nasdem, Taufik Basari, mengatakan bahwa deklarasi cawapres Anies tidak bisa dipatok waktu. Ia menilai bahwa politik bersifat dinamis, sehingga bisa saja jadwal pengumuman cawapres berubah. Hal senada disampaikan oleh Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Mabruri, yang menilai bahwa penurunan elektabilitas Anies tidak ada kaitannya dengan pengumuman cawapres.
Diketahui bahwa dua pesaing Anies dalam Pilpres 2024, yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, juga belum mendeklarasikan calon wakil presiden mereka. Masing-masing partai masih melihat-lihat dan memperhitungkan strategi agar tidak salah langkah dalam menentukan pasangan capres-cawapres yang akan diusung.