Anas Singgung Skenario Penjaranya, Demokrat: Tanya Samad & Novel Baswedan

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa Anas Urbaningrum tidak memiliki masalah dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Herzaky, masalah Anas adalah dengan mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan Bambang Widjojanto (BW), serta mantan penyidik senior Novel Baswedan.
Herzaky mengungkapkan bahwa Anas dihukum oleh KPK, dan kemudian ada podcast dari Abraham Samad, ada Bang BW, ada Novel Baswedan yang men-counter Anas. Ia meminta untuk tidak menanyakan soal Anas ke Demokrat, tetapi lebih tepat ditanyakan ke Abraham Samad, BW, dan Novel.
Bagi Partai Demokrat, hubungan dengan Anas Urbaningrum sudah selesai, dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang menjabat tahun 2010 – 2013 itu dianggap bagian dari masa lalu. Oleh karena itu, ia meminta agar tidak ada pihak yang terus menerus mengaitkan Anas dengan AHY atau SBY. Ia menjelaskan bahwa Anas tidak ada kaitannya dengan AHY, SBY, atau Demokrat, dan mengharapkan agar Anas tidak dibentur-benturkan dengan partai.
Demokrat saat ini hanya ingin fokus menghadapi dan memenangkan Pemilu 2024. Menurut Herzaky, generasi muda Demokrat akan bekerja untuk memastikan Partai Demokrat mendapat respon positif dari masyarakat dan di bawah kepemimpinan AHY, mereka ingin mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Anas Urbaningrum sendiri telah bebas dari Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (11/4/2023). Ia mendekam di penjara lebih dari 9 tahun karena menjadi terpidana kasus korupsi proyek Hambalang. Anas mengungkapkan bahwa dirinya belum selesai meski lama mendekam di penjara.
“Saya juga mohon maaf kalau ada yang menyusun skenario besar, saya dimasukkan dalam waktu yang lama di tempat ini, menganggap Anas sudah selesai. Komitmen dan ikatan keberanian untuk terus melangkah maju membuat yang berpikir seperti itu seperti tidur di siang bolong,” ujar Anas.
Herzaky juga menjelaskan bahwa Partai Demokrat saat ini memiliki perhatian untuk menjadi lebih baik dan mendapatkan hasil yang positif di Pemilu 2024. Selain itu, partai ini ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Mengenai kembalinya Anas Urbaningrum ke dunia politik, Herzaky mengharapkan agar Anas tidak terlibat dalam konflik atau benturan dengan Partai Demokrat dan fokus pada kegiatan yang positif. Ia menegaskan bahwa Partai Demokrat saat ini telah melalui berbagai proses reformasi dan sedang membangun citra yang lebih baik di mata masyarakat.
Dalam konteks ini, fokus Partai Demokrat adalah pada pemilu 2024 dan bagaimana memenangkan simpati masyarakat melalui penguatan kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat. Herzaky mengingatkan bahwa Partai Demokrat akan terus memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia, dan mereka ingin kesempatan ini agar mampu melakukan perubahan yang signifikan di masa depan.
Untuk mencapai hal tersebut, Herzaky menegaskan bahwa Partai Demokrat harus bekerja sama dengan semua pihak, termasuk penyelenggara pemilu dan masyarakat luas. Begitu pula dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia, seperti korupsi, kemiskinan, dan pembangunan infrastruktur, Partai Demokrat akan menjalankan peran penting dalam menghadirkan solusi-solusi yang pro-rakyat dan berdampak positif bagi masyarakat.
Dengan demikian, Partai Demokrat ingin memastikan bahwa hubungan dengan Anas Urbaningrum telah selesai dan tidak ada kaitannya dengan partai saat ini. Mereka berharap agar fokus Anas setelah bebas dari penjara adalah untuk menghadirkan kontribusi positif bagi bangsa Indonesia, dan tidak terjadi benturan dengan Partai Demokrat dalam menghadapi Pemilu 2024.
Baca berita terbaru lainnya di sini.