Kedutaan Besar China yang ada di Rusia menuntut para otoritas ibu kota Rusia, Moscow untuk menghentikan segala langkah diskriminatif terhadap warga China terkait virus COVID-19.
Pasalnya Rusia mengatakan bahwa warga China memperparah hubungan dan sudah membuat kekhawatiran warganya yang tinggal di sana.
Keluhan ini ditulis pada surat kedutaan yang dikirim ke pemerintah Moscow. Surat tersebut kemudian di terbitkan pada publik melalui surat kabar Novaya Gazeta Rusia, pada Selasa (25/2).
Kedutaan China sebut menyesal atas pantauan pemerintah Moscow pada para warga China dan transportasi umum di sana.
Rusia kini tidak memiliki data kasus COVID-19, namun sementara ini mereka melarang warga yang berasal dari China untuk masuk ke Rusia.
Pihak otoritas Moscow baru-baru ini telah mengambil tindakan penggerebekan pada warga-warga yang memungkinkan membawa virus tersebut. Dimulai dari individu hingga hotel-hotel. Langkah tersebut dibantu dengan teknologi face recognition mereka untuk mengidentifikasi dan pemberitahuan pada polisi terhadap warga China.
“Pemantauan khusus warga negara China pada transportasi umum Moscow tidak ada di negara mana pun, bahkan di AS dan negara barat lainnya,” demikian sepenggal isi dari surat tersebut.
“Mengingat perbaikan dalam situasi epidemi di China, penduduk Moscow dan orang-orang China yang tinggal di sana akan khawatir dan tidak akan mengerti dan itu akan merusak atmosfer yang baik untuk mengembangkan hubungan kedua negara.”
Kedutaan China berkata bahwa mereka meminta pada pihak Moscow untuk menghentikan tindakan berlebihan yang diambil. Dengan begitu, tindakan tersebut bisa diganti dengan “Tindakan proporsional dan juga non-diskriminatif.”