Rencananya, Bursa Perdagangan Karbon akan diintegrasikan ke dalam Bursa Efek dan siap beroperasi tahun ini

Tahun ini, bursa efek siap meluncurkan bursa perdagangan karbon. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, bursa karbon bisa diterapkan pada 2023. Hal ini sejalan dengan penerapan pajak karbon yang juga bisa diberlakukan mulai 2023. Ketua OJK Mahendra Siregar mengatakan, pemerintah sedang menyusun peraturan dan teknis bursa perdagangan karbon. Ia menambahkan, mekanisme perdagangan karbon akan dilakukan di Bursa Efek.
Penetapan pajak karbon akan menjadi tanggung jawab Kementerian Keuangan. Bursa karbon sendiri merupakan sistem yang mengatur pencatatan cadangan karbon, perdagangan karbon, dan status kepemilikan unit karbon. Sedangkan perdagangan karbon adalah jual beli sertifikat pengurangan emisi karbon dari kegiatan mitigasi perubahan iklim.
OJK telah menyiapkan instrastruktur untuk mendukung penyelenggaraan bursa karbon di Bursa Efek Indonesia (BEI). Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK menyebutkan, penyelenggara bursa karbon haruslah bursa efek atau penyelenggara pasar yang sudah mendapat izin usaha dari otoritas di sektor jasa keuangan.
Meskipun sudah ada aturan, namun OJK menyatakan, masih ada beberapa hal yang perlu disiapkan untuk mengimplementasikan bursa karbon ini. Salah satunya adalah infrastruktur pengaturan bursa karbon, termasuk aturan kelembagaan dan operasional penyelenggaraan bursa karbon.
Dalam bursa karbon, OJK juga telah menetapkan instrumen unit karbon sebagai efek yang dapat diperdagangkan di bursa karbon. Tujuannya agar perdagangan karbon bisa berjalan dengan aman, efisien, dan transparan.
Selain itu, OJK juga menyarankan agar setiap pihak yang terlibat dalam mekanisme perdagangan karbon memiliki kompetensi tertentu dan memastikan tersedianya sistem informasi yang baik. Hal ini dimaksudkan agar bursa karbon dapat berjalan dengan lancar dan dapat menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon.
OJK juga berharap, bursa karbon bisa menjadi salah satu instrumen untuk menciptakan efisiensi dalam mekanisme perdagangan karbon di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan bisa menjadi salah satu upaya untuk mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim.
OJK mengimbau semua pihak untuk berperan aktif dalam pengelolaan bursa karbon ini. Menurutnya, semua pihak harus saling bekerjasama dalam mengelola bursa karbon agar dapat diimplementasikan dengan baik dan dapat mengurangi emisi karbon secara efektif.
Tahun ini, Indonesia siap meluncurkan bursa perdagangan karbon. OJK menyatakan, bursa karbon bisa diterapkan pada 2023.