BeritaOlahragaSepak Bola

Momen Bung Karno Memerintahkan Indonesia Menolak Lawan Israel untuk Palestina

Indonesia menuai polemik mengenai penolakan keikutsertaan Israel dalam ajang Piala Dunia U20 di Indonesia oleh sejumlah pejabat dan politisi. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan bahwa penolakan ini merupakan wujud komitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina yang juga menjadi amanat dari Presiden Sukarno. Hal yang sama juga disampaikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster yang menolak kehadiran Israel karena tidak sesuai dengan kebijakan politik Indonesia.

Pengamat sepak bola Akmal Marhali pun mengingatkan agar semua pihak tidak mencampuradukan sepak bola dengan politik apapun. Ia berharap pihak yang memiliki kepentingan berhenti menunggangi Piala Dunia U20 untuk mencari perhatian publik.

Sejarah pun pernah mencatat penolakan Indonesia untuk bertanding melawan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958 Swedia. Perintah untuk menolak itu datang dari Bung Karno sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Dalam sebuah pidatonya, Bung Karno secara terang-terangan membela Palestina kala itu.

“Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.” ujarnya.

Karena itu, Indonesia pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari babak kualifikasi Piala Dunia 1958. Padahal Indonesia merupakan tim sepak bola yang disegani kala itu dengan predikat ‘Macan Asia’. Bahkan Indonesia sangat berpeluang bisa lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya setelah merdeka.

Bung Karno pun tidak hanya menolak bertanding melawan Israel di kualifikasi Piala Dunia 1958, ia juga melarang Israel mengikuti Asian Games 1962 di Jakarta. Indonesia menolak karena tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel dan Indonesia menolak memberikan visa kepada para atlet dan ofisial Israel kala itu.

Keputusan Bung Karno kala itu menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjunjung tinggi komitmen bersama dalam mendukung kemerdekaan Palestina, tetapi juga menunjukkan bahwa Indonesia bersedia mengorbankan peluang meraih kemenangan dan gelar untuk melakukan hal yang benar. Oleh karena itu, kita harus terus berusaha untuk menghargai dan melestarikan amanat Bung Karno sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.

Baca berita terbaru lainnya di sini.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.