Politik

“Chatting” dengan Karo Hukum ESDM, Wakil Ketua KPK Mengaku sebagai Sahabat

Sebaran percakapan antara Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dan Kepala Biro Hukum Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) M Idris Froyoto Sihite di media sosial menarik perhatian publik. Tiga tangkapan layar yang memperlihatkan pesan atau chat antara keduanya bocor di akun Twitter. Percakapan tersebut dilakukan pada Oktober 2022, sebelum Tanak dilantik sebagai Wakil Ketua KPK.

Percakapan antara Tanak dan Idris Sihite dimulai pada Rabu malam sekitar pukul 19.51. Tanak menghubungi Idris dengan menyampaikan salam. Idris baru membalas pesan tersebut sekitar dua jam kemudian. Dalam pesan yang beredar, Tanak berbicara mengenai mencari uang, membuka kantor, dan bermain di belakang layar. Menanggapi pesan ini, Idris hanya menuliskan “Mantaap Pak”, memuji Tanak.

Tanak kemudian melanjutkan percakapan dengan membahas persoalan terlambat, permintaan teman-teman untuk membantu di perusahaan dan mengatakan tidak ada pimpinan Kejaksaan yang memperhatikan. Ia menyadari kebutuhan untuk mencari cara untuk menghadapi kehidupan di Jakarta yang penuh tantangan.

Tanak menyatakan bahwa ia sempat membuka kantor dengan teman-teman dan menjelaskan peranannya dalam hal ini mencari klien, berdiskusi dengan klien, dan membuat konsep yang akan dikerjakan oleh teman-temannya yang akan melakukan negosiasi dengan pihak lawan. Ia mengungkapkan bahwa hanya mengandalkan gaji tidak cukup.

Menanggapi hal ini, Idris kembali memuji Tanak dengan menulis “Bagus sekali Pak.” Dalam konferensi pers yang diadakan di KPK, Tanak mengungkapkan bahwa percakapan ini dilakukan sebelum ia menjadi Wakil Ketua KPK. Saat itu, ia masih berdinas di Kejaksaan Agung dan akan segera pensiun. Ia menjelaskan bahwa Idris adalah sahabatnya yang memiliki latar belakang sebagai jaksa.

Sebagai jaksa yang hampir pensiun, Tanak mengaku perlu mempersiapkan beberapa hal, salah satunya aktivitas ketika sudah purna tugas. Ia mengajak Idris berdiskusi mengenai pekerjaan yang berkaitan dengan memberikan pendapat hukum atau legal opinion. Tanak menegaskan bahwa tidak ada hal negatif dalam percakapan tersebut.

Sementara itu, KPK kembali diterpa isu tak sedap. Ketua KPK Firli Bahuri diduga terlibat membocorkan dokumen penyelidikan dugaan korupsi izin usaha pertambangan (IUP) di Kementerian ESDM. Beberapa hari sebelumnya, akun yang sama juga mengunggah momen petugas KPK menginterogasi pegawai Kabiro Hukum ESDM terkait dokumen penyelidikan yang ditemukan saat penggeledahan. Dokumen tersebut disebut berasal dari Firli Bahuri.

Kasus bocornya percakapan antara Wakil Ketua KPK dan Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM ini menambah panjang daftar permasalahan yang dihadapi KPK. Beberapa waktu lalu, para sesepuh KPK turun gunung, meminta Firli dicopot dan mengancam melapor ke polisi karena dugaan keterlibatan dalam kasus tersebut. Dewan Pengawas (Dewas) juga sudah melakukan klarifikasi kepada lima pimpinan KPK, termasuk Firli, terkait aduan Brigjen Endar yang menyeret nama Ketua KPK dalam kasus ESDM.

Situasi yang terjadi di KPK saat ini menjadi perhatian publik, di mana lembaga yang menjadi harapan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia tersebut kini sedang mengalami berbagai permasalahan internal dan tuduhan yang dapat mengancam kinerja serta kredibilitas institusi ini. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tata kelola yang baik dan sistem yang transparan dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum.

Baca juga: 4 Orang yang Terlibat dalam OTT Suap Proyek Jalur Kereta Tegal Tiba di Gedung KPK.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.