OlahragaSepak Bola

Beberapa Klub Mendukung Langkah UEFA untuk Mengurangi Gaji Pemain Bola yang Fantastis

Presiden Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Aleksander Cerefin, mengungkapkan bahwa hampir semua pihak di dunia sepak bola Eropa, termasuk klub-klub, setuju dengan rencana pengenaan batasan gaji bagi pemain di pentas sepak bola Eropa. Rencana ini diusulkan untuk menciptakan lingkungan kompetisi yang lebih sehat dan seimbang antara klub-klub besar dan kecil.

Pada Maret, Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino mulai menggulirkan gagasan soal adanya batasan gaji untuk pesepak bola profesional, terutama di negara-negara maju. Gagasan ini mendapat sambutan positif dari UEFA, dan Cerefin menyatakan bahwa ia sudah melakukan pembicaraan dengan Komisi Eropa, Lembaga Eksekutif Uni Eropa, klub sepak bola di Benua Biru, dan pihak-pihak lainnya terkait isu ini.

Menurut Cerefin, semua pihak yang terlibat, mulai dari klub-klub besar, klub kecil, klub yang didukung oleh dana lembaga investasi atau pemerintah, hingga klub-klub milik pengusaha besar, sepakat dengan rencana pembatasan gaji pemain. Hal ini tentu mengejutkan, mengingat para pemain sepak bola profesional saat ini menerima gaji yang sangat fantastis, khususnya di klub-klub besar.

Sebagai contoh, Lionel Messi yang bermain untuk Paris Saint-Germain (PSG) diduga menerima gaji sekitar €1 juta per minggu, sementara Cristiano Ronaldo yang bermain untuk Manchester United dikabarkan mengantongi gaji sekitar £520.000 per minggu. Besarnya angka gaji para pemain inilah yang membuat UEFA merasa perlu menerapkan batasan demi menjaga keseimbangan kompetisi.

Cerefin menambahkan bahwa pembahasan soal rencana pembatasan gaji pemain akan dilakukan lebih lanjut dan serius, dengan melibatkan semua pihak yang terkait, termasuk perwakilan dari para pemain dan otoritas penyelenggara liga. Hal ini akan membantu menciptakan kompetisi yang lebih sehat, mengingat batasan gaji pemain tidak lagi menjadi beban utama bagi klub-klub sepak bola.

Pada saat ini, kebijakan UEFA mengizinkan klub-klub Eropa menghabiskan hingga 70% dari total pendapatan mereka untuk gaji dan biaya transfer pemain. Namun, kebijakan ini dirasa kurang tepat, mengingat pendapatan sebuah tim bisa mencapai angka yang sangat besar, bahkan hingga mencapai lima miliar euro. Oleh karena itu, Cerefin berharap kebijakan baru ini segera diterapkan.

UEFA, sebagai pemimpin di kompetisi Eropa, tentu memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan kompetisi yang adil dan seimbang. Oleh karena itu, penerapan batasan gaji pemain diharapkan dapat menjamin adanya kesempatan yang lebih baik bagi klub-klub kecil, serta mengurangi dominasi klub-klub besar yang terus-menerus meraih kemenangan dalam turnamen Eropa.

Di sisi lain, rencana batasan gaji pemain ini bisa dianggap sebagai tindak lanjut dari pengaturan Financial Fair Play (FFP) yang sempat diterapkan oleh UEFA beberapa tahun lalu. FFP bertujuan untuk mengendalikan pengeluaran klub-klub Eropa agar tidak melebihi pendapatan yang mereka peroleh. Namun, FFP tidak mengatur langsung batasan gaji pemain, sehingga rencana batasan gaji ini menjadi tambahan dari kebijakan sebelumnya.

Secara keseluruhan, pembatasan gaji pemain di sepak bola Eropa akan menjadi langkah maju yang positif dalam menciptakan kompetisi yang lebih seimbang dan sehat, serta memberikan kesempatan yang sama bagi klub-klub kecil untuk bersaing dengan klub-klub besar. Pada akhirnya, hal ini akan memberikan nilai lebih bagi dunia sepak bola Eropa dan semua pihak yang terlibat di dalamnya.

Baca berita sepak bola terbaru lainnya di sini.

Rizka Wulandari

Rizka Wulandari sudah terjun di dunia media selama tiga tahun terakhir. Sejak lulus kuliah, ia sudah bekerja untuk beberapa publikasi independen di Jakarta dan menulis berbagai artikel dengan tema yang beragam.