Bayi dari pasangan Yularmi Kurniati dan Febrianto dari kota Prabumulih, Sumsel ditahan pihak rumah sakit yang berada di kota tersebut karena mereka tidak bisa melunasi tagihan persalinan sebesar Rp 34 juta.
Biaya tersebut sudah termasuk biaya penanganan bayi prematur.
Ayah bayi, Febrianto, disebutkan bahwa bayi mereka telah ditahan selama 3 bulan paska lahiran oleh pihak RS Fadhilah.
Pekerjaannya sebagai tukang bangunan tidak cukup untuk melunasi tagihan perawatan dan persalinan bayi mereka yang lahir prematur.
“Saya hanya tukang bangunan pak, tidak mampu mencari uang sebanyak itu untuk membayar tagihan rumah sakit,” tuturnya saat ditemui Tribun di rumahnya, Kel. Muara dua, Kec. Prabumulih Timur, pada hari Senin.
Rumah sakit memberikan tenggat waktu untuk pembayarannya hingga 17 Januari, jika tidak, bayi akan diadopsi oleh orang lain.
Penjelasan Febrianto, beberapa pihak telah ikut membantu beri donasi yang sekarang sisanya yang perlu dibayar sebesar Rp17 juta.
“Saya sudah menemui keluarga, saya sudah minta bantuan pada pemerintah dan sudah dibantu, namun belum cukup,” jelasnya.
Febrianto mengkhawatirkan soal tenggat waktu yang diberikan rumah sakit hanya beberapa hari lagi tersisa.
Hak bayi akan dipegang oleh pihak rumah sakit jika Febrianto tidak kunjung melunasi tagihannya tersebut. RS Fadhilah akan mencarikan orang yang sedia untuk mengadopsi anak mereka.
“Yang saya khawatirkan adalah jika nanti lewat tanggal 17 Januari, dan saya tidak mampu melunasi sisa tagihan yang Rp17 juta itu maka terpaksa hak untuk mencarikan orang yang hendak mengadopsi ada pada pihak rumah sakit atau dengan kata lain hak penguasaan anak saya jatuh pada pihak rumah sakit,” jelas Febrianto.
Ia juga menjelaskan bahwa bayinya saat lahir adalah bayi kembar yang ia beri nama Delfi dan Delfa. Tetapi, Delfi meninggal setelah 3 hari paska ia dilahirkan.
Febrianto dan istrinya kini berharap akan ada yang bisa membantu mereka untuk melunasi sisa tagihan agar anak satu-satunya bisa kembali.
“Delfa tinggal satu-satunya anak kami, sebab anak pertama kami meninggal dunia dan kembaran Delfa, Delfi, meninggal duluan,” tuturnya.
SUMBER: Tribun