Mendagri: Bayangkan jika Pejabat Buka Puasa Bersama dengan Mengunggah Makanan Mewah, Padahal Rakyat Miskin

Menteri Dalam Negeri Jenderal (Purn) Tito Karnavian memperingatkan para pejabat, khususnya kepala daerah, untuk tidak mengadakan acara buka puasa bersama sesama pejabat. Ia meminta agar tidak boleh melakukannya karena masih ada masyarakat yang kesulitan secara ekonomi.
Tito juga meminta para pejabat untuk mengingat bahwa di luar sana masih banyak masyarakat yang kesulitan secara ekonomi. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa yang boleh dilakukan oleh para pejabat adalah buka puasa bersama masyarakat yang rentan. Misalnya, anak yatim piatu, masyarakat yang sulit dan duafa.
Tito mencontohkan apa yang dia lakukan pada 2015-2016. Saat itu, dia masih menjadi seorang Kapolda Metro Jaya. Dia mengaku sering datang ke kampung kumuh ketika momen bulan puasa. Dia mengeklaim kerap berbuka puasa bersama masyarakat di pinggir kali.
Tito meminta para kepala daerah untuk mencontoh apa yang dia lakukan di masa lalu. Ia yakin bahwa masyarakat akan berterima kasih ketika seorang pejabat turun langsung ke lapangan dan memberikan bantuan. Terlebih, kepala daerah memang memiliki anggaran untuk melaksanakan acara buka puasa bersama.
Dalam rangka menjaga etika dan moral pejabat, Tito meminta para pejabat untuk tidak melakukan acara buka puasa bersama yang menampilkan makanan mewah. Karena hal itu bisa menimbulkan kecemburuan di antara masyarakat yang kesulitan secara ekonomi. Ia juga menegaskan bahwa yang boleh dilakukan adalah mengundang masyarakat yang rentan atau tidak mampu ke pendopo.
Dengan demikian, para pejabat diharapkan dapat mencontoh apa yang telah dilakukan Tito. Hal ini akan membuat para pejabat bisa lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu, ini juga akan membantu para pejabat memahami masyarakat dan kebutuhan mereka. Dengan begitu, para pejabat dapat berupaya lebih baik untuk membantu masyarakat yang kesulitan secara ekonomi.
Baca juga: ASN Surabaya Boleh Menggelar Acara Buka Puasa Bersama.