Berita

Banyak Peluang Ekonomi Yang Terlewat Akibat Pembatalan Piala Dunia U-20

Indonesia tidak boleh melewatkan piala dunia U-20 sebagai kesempatan emas untuk mendapatkan manfaat ekonomi di sektor transportasi, kuliner, hingga iklan. Peneliti Center of Industry, Trade and Investment, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan, sebagai tuan rumah event olahraga akan memperoleh manfaat ekonomi baik jangka pendek atau panjang. Pengalaman penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar membuktikan bahwa negara itu berhasil meraup untung Rp117,75 triliun.

Indonesia harus memanfaatkan Piala Dunia U-20 untuk menciptakan dampak positif bagi ekonomi nasional, seperti yang terlihat dari kesuksesan Asian Games dan MotoGP Mandalika. Namun, keputusan FIFA untuk membatalkan penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 berdampak negatif bagi perekonomian negeri ini. Menurut Heri, penarikan tempat penyelenggaraan berarti kehilangan potensi ekonomi dari even ini. Diperkirakan, penarikkan bakal mengakibatkan perputaran uang sebesar Rp 3,36 triliun dengan dampak ekonomi langsung sebesar Rp 1,13 triliun.

Piala Dunia U-20 menyumbangkan investasi konstruksi stadion, operasional penyelenggaraan, dan pemasukan penonton yang baik di stadion atau yang menonton streaming di kafe atau tempat nonton bareng lainnya. Berdasarkan estimasi ekonomi dihitung, kerugian termasuk biaya infrastruktur sebesar Rp 325 miliar, biaya penyelenggaraan dan persiapan teknis sebesar Rp 500 miliar, pengeluaran tim peserta sebesar Rp 27,60 miliar, pengeluaran penonton di stadion sebesar Rp 212,6 miliar, dan pengeluaran nonton streaming sebesar Rp 250 miliar. Semua komponen ini dijumlahkan akan menimbulkan perputaran uang mencapai Rp 1,13 triliun.

Dikutip dari Heri, piala dunia U-20 akan berdampak langsung pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) enam daerah penyelenggara dengan total mencapai Rp 1,9 triliun. Sumsel akan menerima Rp 97,5 miliar, DKI Jakarta Rp 554,7 miliar, Jawa Barat Rp 451,5 miliar, Jawa Timur Rp 499,221 miliar, Jawa Tengah Rp 298,291, dan Bali Rp 42,83 miliar. Selain itu, kontribusi Piala Dunia U-20 terhadap PDB Indonesia mencapai Rp 3,36 triliun.

Manfaat lain yang bisa diperoleh dari penyelenggaraan Piala Dunia U-20 adalah keuntungan besar yang berpotensi didapatkan dari penonton, hak siar, iklan dan penjualan merchandise. Oleh karena itu, modal yang diinvestasikan untuk mengadakan even dapat menghasilkan tiga kali lipat keuntungan, sehingga banyak negara yang bersaing menjadi tuan rumah even besar sejenis ini.

Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia akan membawa berbagai manfaat terutama dalam meningkatkan perekonomian negara dan meningkatkan investasi langsung maupun tidak langsung di beberapa sektor industri. Kegagalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 menjadi contoh betapa besar potensi kehilangan dampak ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung jika Indonesia tidak bisa menyediakan sosok tuan rumah yang baik. Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja keras untuk memastikan penyelenggaraan even-even besar di masa datang untuk semakin menguatkan perekonomian Indonesia serta memaksimalkan manfaat ekonomi dari kegiatan tersebut.

Baca juga: Sekjen PDI-P Cemas Kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U20 Berakibat Pemakzulan Jokowi.

Arief Fatkhurozi

Sejak kecil, Arief Fatkhurozi telah memiliki minat yang besar terhadap olahraga. Tak heran, ia lantas memilih karir sebagai jurnalis olahraga. Setelah meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada tahun 2011, Arief berhasil mendapatkan kesempatan magang di salah satu media olahraga nasional terkemuka. Selama lebih dari 10 tahun berkarir sebagai jurnalis olahraga, Arief telah meliput berbagai event olahraga besar seperti Piala Dunia dan SEA Games.