Dua orang meninggal dunia akibat bajir di Kota Manado, Sulawesi Utara yang terjadi sejak Jumat (22/01/2021).
Tercatat pada hari Senin (25/01/2021), peristiwa banjir ini masih merendam delapan kecamatan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Manado melaporkan bahwa delapan kecamatan terdampak banjir tersebut adalah Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Pikkala, Paal Dua, Singkil, Wenang, dan Tuminting.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) stempat memberi informasi bahwa banjir yang melanda Kota Manado tersebut sudah memakan dua orang korban meninggal dunia.
“Korban meninggal 2 orang, luka berat 1, dan luka ringan 1,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis pada hari Senin 25 Januari 2021.
Lebih dari 2,00 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman saat banjir terjadi.
Selain memakan korban jiwa, banjir di Kota Manado juga berdampak pada kerugian material. 10 rumah dilaporkan rusak berat dan 3 rumah rusak sedang.
“BPBD mencatat fasilitas publik lain yang terdampak, sekolah dasar 20 unit, SMP 7 unit. Saat banjir terjadi, tinggi muka air terpantau pada ketinggian 50 hingga 400 cm,” kata Raditya.
Banjir Kota Manado dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi hingga daerah aliran sungai Tondano dan Sawangan meluap sudah surut. Jaringan telepon selular operator tertentu dan saluran listrik sudah berangsur normal.
Menurut analisis InaRISK, Kota Manado berada dalam wilayah administrasi yang berpotensi banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Sebanyak 10 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut, luasnya sekitar 2.040 hektar. Di antaranya adalah delapan kecamatan yang terdampak banjir pada Januari 2021 ini.
Baca Juga: