Ditengah maraknya penyebaran wabah virus corona yang terjadi di Indonesia, khususnya di Ibu Kota, DKI Jakarta, penutupan sekolah dilakukan agar mencegah penyebaran semakin meluas oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Selain itu, Anies sebut ada petugas medis tertular COVID-19.
“Dokter dan perawat sudah bekerja non stop. Sebagian dari mereka tertular. Semoga mereka tetap sehat dan bisa melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya,” ucapnya, pada jumpa pers Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (14/3).
Meski begitu, ia tidak menjelaskan perihal jumlah petugas medis yang positif COVID-19 dan kondisinya saat ini.
“Saya meminta masyarakat untuk tetap tenang, sabar, dan menjaga situasi agar kondusif selama petugas medis menjalani tugasnya,” tuturnya.
Tidak lupa ia memberikan apresiasi pada para petugas medis yang menangani kasus virus corona di Indonesia.
“Saat ini para petugas medis, baik perawat maupun dokter, mengalami beban pekerjaan yang besar. Kita berikan apresiasi yang besar untuk mereka yang ada di garis depan,” ucap Anies.
Sementara, penutupan sekolah di wilayah DKI Jakarta dilakukan selama dua minggu, dimulai Senin (16/3). Kebijakan ini dibuat setelah jajarannya berkonsultasi pada beberapa pihak, Jumat (13/3), termasuk Ikatan Dokter Anak Indonesia, Ikatan Dokter DKI Jakarta, dan juga perwakilan dari WHO.
“Merujuk pengalaman berbagai tempat, berbagai kajian menunjukkan bahwa anak memiliki angka sedikit terkait wabah virus corona, namun anak-anak menjadi pembawa penular dari orang dewasa ke orang dewasa lainnya. Meskipun kecil, namun tetap bisa menular,” jelas Anies.
Pemantauan pada sejumlah orang (ODP) meningkat sejak 1 Maret yang lalu, sebanyak 129 orang, menjadi 586 orang di 12 Maret tempo hari. Sementara, pada 1 Maret, pasien dalam pengawasan hanya sebanyak 39 orang dan meningkat di 12 Maret menjadi sebanyak 261 orang.
Per Jumat (13/3), Indonesia tercatat memiliki sebanyak 69 kasus COVID-19, empat diantaranya meninggal dan lima sembuh dari virus tersebut.